Selasa, 05 Juni 2012

AWAL MIMPI DI BANGKU SMA


Awal Mimpi di Bangku SMA
                                 
Bermula dari kegagalan yang membuat mimpi itu tumbuh pada seorang gadis yang bernama Ira, siswi SMP yang tak lama lagi akan menginjak bangku SMA. Tetapi semua tidak berjalan dengan mulus, tidak seperti murid biasanya setelah menerima pengumuman kelulusan mereka mulai mendiskusikan sekolah favorit yang nantinya mereka tuju, tapi tidak untuk Ira. Dia merasakan kesedihannya menerima kenyataan bahwa dia adalah tiga dari 240 siswa yang tidak lulus ujian nasional. Perasaan malu sangat dia rasakan. Tak sedikit yang mencibirnya, dan menganggapnya bodoh. Tak heran jika itu terjadi. Prestasinya di sekolah tidak terlalu menonjol dia terbilang murid yang malas bahkan di saat mendekati ujian pun masih saja bermalas-malasan tetapi nasi sudah menjadi bubur tak ada yang harus di sesali meskipun semua tak bisa dirubah Ira masih saja mengurung diri di kamar, menyiksa diri, memberontak keadaan. Sang ibu sangat mengkhawatirkannya sudah dua hari ini anak sulungnya mengurung di kamar. Dia sangat membenci hidupnya menganggap tuhan tidak adil.
Keesokan harinya datang seorang pemuda bernama Adi, saudara sepupu Ira yang sengaja datang untuk menemui adiknya, mencoba membujuk Ira untuk keluar menemuinya ”janganlah menangisi kegagalan, tersenyumlah karena itu yang akan mengiringi kesuksesanmu” ucap adi. Saat itu juga Ira membuka pintu kamarnya, mereka bertatap muka lalu Ira menjawab ”aku telah gagal, lihatlah semua orang merendahkanku. ”Tidak ada kata terlambat untuk merubah semua ini, bangkitlah!jawab Adi dengan tegas. Semenjak kedatangan saudaranya itu Ira mulai bersemangat walaupun masih ada sisa-sisa kesedihan.
Gadis itu mulai menunjukkan perubahan, berusaha keras untuk belajar mempersiapkan ujian paket B untuk siswa sekolah menengah pertama yang tidak lulus ujian nasional. Dengan usaha keras akhirnya Ira lulus ujian persamaan. Setelah itu Ira melanjutkan sekolahnya di SMA Nusantara Bogor di situlah harapan mulai tumbuh. Ada sebuah hikmah di balik kejadian” begitulah pepatah menyebutkan. Ira menunjukkan perubahan, prestasinya menonjol di sekolah bahkan sering mendapat peringkat kelas, dia semakin tekun belajar dan aktif dalam berbagai kegiatan sekolah, tak heran jika banyak guru mengagumi kecerdasan dan ketekunannya, teman-teman sekolahnya di SMP dulu sangat takjub dengan perubahannya itu, Ira yang selalu mendapatkan peringkat akhir kini menjadi siswi teladan di SMA semua itu karena mimpi yang membuat dia bangkit dan tersadar untuk merubah diri. Tekadnya yang sangat kuat ingin menjadi seorang dosen dan young entrepreneur. Menginjak kelas dua Ira menyalurkan bakat memasaknya dengan berjualan kue lalu di titipkan ke kantin sekolahnya setiap pagi, walaupun keuntungannya sedikit dia tetap gigih untuk memulai cita-citanya menjadi seorang pengusaha muda, namun itu hanya berjalan setahun saja saat dia menginjak kelas tiga Ira memutuskan untuk berhenti berjualan kue, karena tak ingin menghambat waktu belajar yang sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional. Akhirnya dia mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah dan Setiap hari dia selalu di sibukkan dengan belajar.
Kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil, akhirnya Ira lulus ujian dengan peringkat 5 paralel di sekolahnya. saat itu hatinya sangat senang tak di sangka gadis pemalas yang gagal ujian di bangku SMP sekarang mendapatkan prestasi namun perjuangannya tidak berhenti begitu saja dia harus belajar untuk mempersiapkan test seleksi masuk perguruan tinggi negeri, akhirnya Ira lolos seleksi nasional perguruan tinggi negeri di UNIVERSITAS PADJAJARAN BANDUNG jurusan manajemen. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya meskipun pernah tidak lulus ujian namun kita masih mempunyai kesempatan untuk merubahnya menjadi lebih baik dan mengubah mimpi menjadi kenyataan.


                                                                                                          Agustha Ningrum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar